Meta Pamer "Orion", Kacamata AR Paling Ringkas dan Canggih

KOMPAS.com - Perusahaan induk Instagram, WhatsApp, Facebook, Meta memamerkan prototipe kacamata augmented reality (AR), bernama "Orion".

Perangkat ini diperkenalkan di atas panggung acara konferensi tahunan Meta Connect, Rabu (24/9/2024), bersama dengan headset VR Meta Quest 3s.

Kacamata AR ini diklaim sebagai kacamata AR tercanggih yang pernah dibuat. Tak hanya itu, Meta menyebut, Orion sebagai kacamata dengan bentuk paling ringkas, tapi mampu menyajikan bidang pandang terluas.

"Lima tahun lalu, kami mengumumkan kepada dunia bahwa kami tengah membuat kacamata AR. Hari ini, kami mengungkap kehadiran Orion, yang kami yakini sebagai kacamata AR tercanggih yang pernah dibuat," tulis Meta dalam Meta Newsroom.

Dari segi desain, Orion ini terlihat mirip dengan kacamata pintar Ray-Ban Meta Smart Glasses yang dirilis perdana pada 2021.

Bedanya, Orion datang dengan bingkai atau frame hitam yang sangat tebal. Dari segi bobot, ukuran kacamaa Orion relatif berat (98 gram), dibandingkan Ray-Ban Meta yang bobotnya sekitar 50,8 gram.

Kacamata AR Meta Orion punya bingkai yang sangat tebal. Kacamata ini dilengkapi dengan gelang elektromiografi (EMG) untuk input gerakan.

Dari segi fungsi, Orion juga berbeda dengan Ray-Ban Meta.

Sebagai kacamata AR, Orion menawarkan pengalaman mengakses dunia virtual, seperti menampilkan konten media sosial, streaming video, hiburan layar lebar, hingga hologram orang seukuran manusia, secara langsung di depan mata.

Sementara, Ray-Ban Meta untuk saat ini diposisikan sebagai kacamata pintar yang bisa mengambil video, siaran langsung (live streaming) di Instagram dan media sosial lain, mendengarkan musik dan podcast, menelepon/panggilan video atau kirim pesan secara handsfree, serta dilengkapi dengan asisten AI.

CEO Meta Mark Zuckerberg juga memamerkan kacamata Orion di atas panggung acara konferensi tahunan Meta Connect, Rabu.

Zuckerberg tidak mendemonstrasikan kemampuan Orion secara langsung di atas panggung, melainkan memutar video yang menunjukkan bagaimana orang bereaksi terhadap perangkat tersebut ketika mereka mencobanya.

Misalnya, pengguna terlihat tiga jendela virtual sambil duduk di sofa rumah. Tiga jendela virtual itu menampilkan tiga konten berbeda, yakni kumpulan aplikasi (YouTube, Spotify, Google, dll), panggilan video yang sedang berlangsung, serta aplikasi WhatsApp.

Orion juga didukung oleh asisten Meta AI. Asisten ini memahami apa yang pengguna lihat di dunia nyata dan dapat membantu pengguna dengan visualisasi yang bermanfaat. Misalnya, pengguna dapat membuka kulkas dan meminta resep berdasarkan bahan-bahan yang ada di dalamnya.

Semua konten digital yang dapat menyatu dengan pandangan pengguna di dunia nyata. Pengguna juga bisa mengontrol konten virtual dengan suara dan gerakan.

Ilustrasi pengguna menggunakan kacamata AR Orion dan mengakses tiga jendela virtual.

Kacamata tersebut mencakup bidang pandang 70 derajat melalui proyektor mikro-LED ke lensa silikon karbida kacamata. Ada pengeras suara yang ditempatkan dalam rangka paduan magnesium.

Orion mencakup berbagai sensor untuk pelacakan mata dan tangan, tetapi perangkat tersebut juga perlu dikombinasikan dengan gelang elektromiografi (EMG). Perangkat terpisah ini mencakup beberapa sensor EMG dan prosesor internal untuk menafsirkannya.

Pada dasarnya, perangkat tersebut seharusnya membaca gerakan halus tangan pengguna dan menerjemahkannya menjadi input untuk kacamata.

Zuck mengatakan, Meta berencana untuk membuat kacamata Orion menjadi lebih kecil, lebih ramping, dan lebih murah sebelum merilisnya kepada konsumen nanti.

Mulai 24 September, Meta membuka akses ke prototipe produk Orion kami untuk karyawan Meta dan audiens eksternal tertentu.

"Sehingga tim pengembangan kami dapat belajar, mengulang, dan mengembangkan lini produk kacamata AR konsumen kami, yang kami rencanakan untuk mulai dikirimkan dalam waktu dekat," tulis Meta, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Meta Newsroom.