Cryptocurrency yang saat ini dimiliki oleh banyak orang di luar sana merupakan salah satu bagian dari perkembangan revolusi digital asset. Digital asset sebenarnya bukanlah sebuah istilah baru melainkan sudah berkembang sejak pertengahan 1990-an.
Daftar IsiSaat itu, aset digital dikenal oleh publik sebagai suatu item seperti video, gambar, suara, dan dokumentasi. Seiring dengan berkembangnya teknologi, aset digital bukan hanya meliputi hal tersebut saja namun sudah termasuk data pelanggan, channel digital, dan lainnya.
Apa Itu Digital Asset?
Menurut Securities.io, Digital asset adalah segala sesuatu yang ada dalam data biner yang berdiri sendiri, dapat diidentifikasi secara unik, dan memiliki nilai atau kemampuan untuk digunakan. Lantas, bagaimana Bitcoin dan cryptocurrency lainnya dapat disebut sebagai “aset digital”.
Penjelasan mudahnya, Bitcoin adalah sebuah komoditas yang bisa diperjualbelikan namun tidak memiliki wujud secara fisik. Selain trading, Bitcoin dan cryptocurrency juga bisa menjadi media investasi untuk penyimpanan nilai (store of value). Sehingga, Bitcoin dan cryptocurrency lainnya disebut sebagai digital asset yang disimpan di sebuah dompet crypto karena memiliki fungsi untuk pembayaran, trading, dan investasi.
Dalam dunia cryptocurrency, sebuah aset digital memiliki sistem yang terdesentralisasi, menggunakan kriptografi untuk memfasilitasi transaksi. Peredaran cryptocurrency tidak sama dengan mata uang fiat yang didukung oleh bank sentral atau pemerintahan. Hal ini membuat cryptocurrency, menarik yaitu karena tidak memiliki pihak ketiga.
Tentunya ada beberapa faktor mengapa Bitcoin dan cryptocurrency lainnya dianggap aset digital masa depan antara lain:
- Stabilitas harga di cryptocurrency exchange.
- Tingkat Permintaan.
- Keamanan.
- Likuiditas.
- Terdesentralisasi.
Ketujuh hal ini adalah faktor-faktor yang mendukung mengapa Bitcoin dkk disebut sebagai “digital asset cryptocurrency”.
Aset Digital Menjadi Kian Berkembang
Nama besar teknologi blockchain muncul beriringan dengan mata uang digital paling fenomenal, Bitcoin.
Dengan adanya blockchain, digital asset semakin pesat berkembang. Apakah kamu sudah tahu berapa jumlah cryptocurrency yang beredar di dunia saat ini? Menurut Coinmarketcap per Februari 2019, terdepat lebih dari 2.000 jenis cryptocurrency. Ini adalah jumlah yang sangat banyak dan telah meningkat berkali-kali lipat sejak 2009 silam, saat Bitcoin baru mulai diperkenalkan kepada publik.
Jenis-Jenis Aset Digital Crypto
Dalam praktiknya, pembuatan sebuah token baru crypto dapat diklasifikasikan ke dalam mejadi 3 jenis di antaranya:
Aset Penyimpan Nilai
Jenis digital asset ini meliputi cryptocurrency seperti Bitcoin dan Litecoin. Penyimpanan nilai atau store of value merupakan aset yang dari waktu ke waktu dapat mempertahankan nilai tanpa menurunkan harganya. Pada tingkatan tertentu, hampir sama dengan kegunaan. emas yang disimpan untuk mempertahankan nilai aset.
Token Utilitas
Memiliki fungsi yang lebih luas dari Penyimpanan Nilai, Token Utilitas ini diciptakan untuk tujuan crowdfunding. Token ini tidak diciptakan untuk sebagai investasi melainkan sebagai alat untuk membiayai pengembangan proyek kripto dan juga dapat digunakan untuk membeli barang atau jasa yang ditawarkan oleh penerbit token itu. Contohnya, perusahaan pengembang game mengeluarkan token utilitas untuk dibeli investornya yang kemudian digunakan untuk membeli produk di dalam game. Token ini akan memudahkan pemain game dalam bertransaksi dalam game dibanding melalui sistem perbankan.
Token Sekuritas
Token sekuritas merupakan token yang dibeli sebagai aset investasi di mana pembelinya berharap nilai token akan meningkat berkat usaha pihak pengelola token. Secara sederhana, jenis token ini adalah token yang nilainya dipatok kepada satu aset sekuritas tertentu.
Dengan adanya teknologi blockchain, transaksi aset digital tidak lagi memerlukanperan pihak ketiga Transaksi yang dilakukan pengguna menjadi lebih mudah dan cepat bahkan hitungan menit.
Seperti halnya, ketika kamu melakukan pengiriman Bitcoin dan aset crypto dari aplikasi Pintu. Kamu hanya perlu mengetahui public key dari alamat wallet temanmu sebagai penerima Bitcoin untuk melakukan transfer. Namun, bila kamu ingin melakukan transfer ke sesama pengguna Pintu, kamu bisa menggunakan fitur Address Book.